Sampai saat ini, para peneliti masih terus menggali informasi tentang faktor-faktor penyebab autisme. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi selama pembuahan, kehamilan, dan bahkan mungkin persalinan dapat berperan.
Ya, seluruh proses tersebut diyakini dapat meningkatkan risiko autisme pada anak-anak yang secara genetik cenderung mengalami gangguan tersebut. Dikutip dari Parents, sebuah studi di New England Journal of Medicine menemukan perbedaan otak anak dengan autisme sejak trimester kedua kehamilan.